TUGAS 3

3. Definisi Hakikat Cinta Kasih

Hakikat acinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan: b ahwa mati tanpa cita sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.

Cinta memang sangat erat terpaut dengna kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.

Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

3.1 Fakta-fakta

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih syang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta tau perasaan suka kepada sesorang semua itu juga terpaut dengan keindahan sesuatu yang bagus, permai, cantik, elok dan semua sesuatu yang dinilai indah.

A. Arti Cinta Kasih

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkahlaku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.

Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Cinta diri

Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya.

Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya luar biasa terhadap harta benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta benda ia dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan kemewahan hidup.

Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal.

Al-Quran (QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).

2) Cinta sesama manusia

Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.

Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan merupakan suatu kewajiban (QS:49:10)

3) Adil dan belas kasih

Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan. Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang digerakkan oleh rasa keadilan.

4) Pertemuan dan cinta

Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Dalam pertemuan terjadi saling membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan antar dua orang memuncak dalam hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta itu adalah anugerah Tuhan. Syarat cinta adalah kerendahan hati pada orang yang memanggil, kesediaan pada orang yang dipanggil.

Dalam cinta timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif dan selalu mengandung suatu imbauan kepada sesama.

5) Cinta kepada Tuhan (Allah swt)

Puncak cinta manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya shalat, pujian dan doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman Tuhan : “Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (Q:3:31).

Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan hartanya.

Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan pendorong dan mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada Allah akan membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua yang ada dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.

B. Contoh Cinta Kasih

Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:

1) Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.

2) Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.

3) Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.

4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya

5) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

C. Ungkapan Cinta Kasih

Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.

Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.

Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.

D. Cara Mewujudkan Cinta Kasih

Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu: 1. Pengenalan 2. Tanggung jawab 3. Perhatian 4. Saling menghormati

Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.

Indah, mulia tetapi juga sering berakhir tragis seperti dikisahkan dalam cerita legendaris dari dramawan dan sastrawan Inggris William Shakespeare melalui ~ Romeo and Juliet ~ atau Sampek & Ingtay cerita cinta kuno dari Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli dari Indonesia. Masih banyak lagi tentunya cerita sejenis. Cinta yang menurut alur pikiran penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis ini dibumbui dengan liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta sejati.

Semua ini untuk menguras airmata pembacanya. Selalu indah penuh pengorbaan dan mengharukan. Ini hanya sebuah kisah khayalan yang didramatisir. Masih adakah cinta seperti itu pada kenyataan, khususnya jaman sekarang ? Dunia yang makin maju kedepan dengan loncatan loncatan yang kadang mencengangkan dalam segala bidang, terutama `arti kebebasan` yang justru sering digunakan sebagai pintu gerbang untuk melewati batas batas yang seharusnya tetap dijaga dan tidak dilanggar.

Ladang dan kesempatan untuk melakukan hubungan cinta atau bercinta tersedia dan terbuka luas dan bebas, hampir tanpa batas dibanding jaman ketika cerita romantis yang penuh keindahan cinta itu ditulis. Sebebas terjadinya penyimpangan penyimpangan yang pada umumnya berakhir penuh derita dan penderitaan, bahkan malapetaka. Tidak sedikit menghantui sepanjang sisa hidup.

Cinta itu mulia. Cinta bisa sangat indah. Cinta itu adalah kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan bahkan jauh dari bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang bayAng dan angan angan dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.

TUGAS 2

2. Perbedaan kebudayaan zaman batu, zaman batu tengah, dan zaman modern.

Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini dapat dibagi lagi atas:

A. Zaman batu tua (Paleolitikum)

Zaman batu tua (palaeolitikum), Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah

1.    Pacitan                      :Pithecanthropus

2.     Ngandong   : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.

Contoh alat-alat pada zaman paleolitikum adalah :

1.    Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong).

2.     Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa yaitu alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.

3.    Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

contohnya menurut unsur kebudayaan :  alat – alat yang digunakan masih berupa model sederhana.

B. Zaman batu tengah (mesolitikum)

Pada Zaman batu tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas).

Alat-alat zaman Mesolithikum :

1. Kapak genggam (peble)

2. Kapak pendek (hache Courte)

3. Pipisan (batu-batu penggiling)

4. Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah

5. Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores

Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang

disebut “Abris Sous Roche” Adapun alat-alat tersebut adalah :

1. Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.

2. Ujung mata panah,

3. Batu penggilingan (pipisan),

4. Kapak,

5. Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,

6. Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya: Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)

Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :

1. Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger

2. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)

3. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche

http://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah

Zaman Batu

C. Zaman batu baru (Neolitikum)

Alat-alat batu buatan manusia Zaman batu baru (Neolithicum) sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Di samping tembikar tenun dan batik juga sudah dikenal. Periode ini disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas).

Contoh alat :

1.    Kapak Persegi, misalnya Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan

2.     Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa

3.    Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak

4.    Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jawa

5.    Pakaian (dari kulit kayu)

6.    Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)

http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_modern

D. ZAMAN MODERN

Zaman modern biasanya merujuk pada tahun-tahun setelah 1500. Tahun tersebut ditandai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur, penemuan Amerika oleh Christopher Columbus, dimulainya Zeitgeist dan reformasi gereja oleh Martin Luther.

Masa modern ditandai dengan perkembangan pesat di bidang ilmu pengetahuan, politik, dan teknologi. Dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seni modern, politik, iptek, dan budaya tak hanya mendominasi Eropa Barat dan Amerika Utara, namun juga hampir setiap jengkal daerah di dunia. Termasuk berbagai macam pemikiran yang pro maupun yang kontra terhadap dunia Barat. Peperangan brutal dan masalah lain dari masa ini, banyak diakibatkan dari pertumbuhan yang cepat, dan hubungan antara hilangnya kekuatan norma agama dan etika tradisional. Hal ini menimbulkan banyak reaksi terhadap perkembangan modern. Optimisme dan kepercayaan dalam proses yang berjalan di tempat telah dikritik oleh pascamodernisme sementara dominasi Eropa Barat dan Amerika Utara atas benua lain telah dikritik oleh teori pascakolonial.